Minggu, 24 Oktober 2021

Budaya asing boleh ada, tetapi budaya Indonesia harus tetap melekat di jiwa.

 

Herlinda Desi Anggraini/19310410008

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Ilmu Budaya Dasar

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA. / Amin Nurohmah, S.Pd., M.Sc

 


Kemajuan teknologi di Indonesia saat ini sudah dirasakan seluruh masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun masyarakat pedesaan. Lalu apa definisi dari teknologi? Pada abad ke-20 teknologi didefinisikan secara luas yaitu cara atau kegiatan yang memungkinkan manusia mengubah dan mengutak-atik lingkungan hidupnya (alam, manusia, dan semua ciptaannya). (Welianto, 2021). Adanya perubahan teknologi yang pesat, tentu juga mempengaruhi perubahan terhadap pranata sosial. Menurut Koentjaraningrat pranata sosial adalah wahana atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat atau pola-pola resmi yang mengatur interaksi antar individu dalam suatu masyarakat. (Roebyantho&Padmiati, 2007).

            Kemajuan teknologi saat ini tidak selalu dipandang memberi dampak negatif atau positif terhadap masyarakat di Indonesia. Kedua dampak tersebut tergantung pada bagaimana cara kita menerima dan memanfaatkan kemajuan teknologi yang sudah ada. Dampak positif dan negatif bisa kita rasakan dari perubahan pada bidang sosial-ekonomi, sosial budaya, pendidikan, dan lain sebagainya. Dari kemajuan teknologi terutama dengan adanya internet, kita bisa merasakan dampak positif. Contohnya masyarakat indonesia mudah untuk menentukan pekerjaan sesuai dengan yang dikehendakinya. Berbagai macam pekerjaan saat ini mudah didapatkan tanpa harus datang ke kantor seperti sebelum adanya internet. Saat ini kita bisa mendapatkan gaji dengan memanfaatkan internet dengan baik, seperti menjadi konten kreator. Selain itu, bisnis-bisnis yang sebelumnya hanya mampu dijalankan secara offline saat ini bisa dijalankan secara online. Adanya internet juga memudahkan dalam bidang pendidikan, tanpa harus tatap muka kita bisa melakukan pembelajaran jarak jauh dengan aplikasi-aplikasi yang bisa diakses dengan internet. Buku-buku yang dahulu hanya bisa kita baca ketika kita memiliki bukunya dalam bentuk fisik, saat ini buku-buku juga sudah bisa diakses melalui internet.  

            Internet memang mempermudah masyarakat untuk berkembang lebih baik lagi. Pada era modern seperti saat ini kita sebagai masyarakat Indonesia yang baik harus mampu memilih manfaat yang baik dan membuang hal-hal yang menyebabkan dampak negatif timbul. Dampak negatif dari kemajuan teknologi yakni internet adalah mampu mempengaruhi masyarakat Indonesia terutama remaja dalam menerima budaya-budaya asing masuk ke Indonesia tanpa membuang hal-hal yang buruk. Hal tersebut yang dikhawatirkan, remaja masa kini lebih mengenal budaya asing daripada budaya negaranya sendiri. Remaja banyak yang menganggap budaya negara sendiri adalah suatu hal yang kuno. Contoh nyata yang sering kita jumpai adalah remaja lebih bangga menggunakan produk dari luar negri. Mulai dari baju, celana, sepatu, bahkan hingga makanan. Untuk mengatasi budaya asing yang sudah masuk ke Indonesia tentu kita tidak bisa diam dan membiarkan budaya Indonesia ditinggalkan. Kita sebagai masyarakat Indonesia bisa mulai mencintai budaya Indonesia dengan memanfaatkan internet untuk mengembangkan budaya, memperkenalkan budaya pada khalayak umum melalui media sosial.

            Masuknya budaya asing ke Indonesia memang tidak bisa kita pungkiri. Dampak positif dan dampak negatif saling beriringan. Sebagai masyarakat di era modern kita harus bisa melakukan tindakan preventif. Dengan melakukan tindakan tersebut kita bisa mencegah pengaruh negatif dan bisa tetap membentuk bangsa yang mencintai budaya negara Indonesia.

           

Daftar Pustaka

Roebyantho, H. & Padmiati, E. (2007). Pemberdayaan jaringan pranata sosial dalam penguatan ketahanan sosial masyarakat di provinsi sumatra selatan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial. 12(03), 33-44.

Weliato, A. (2021). Pengertian dan perkembangan teknologi. Kompas.com. 8 Januari.

  

Sabtu, 01 Februari 2020

TATA BOGA SMK BOPKRI 2 YOGYAKARTA SIAP MENCETAK SISWA SIAP KERJA



SMK BOPKRI 2 yang beralamat di Jl. Kapten Laut Samadikun No.6, Wirogunan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 3 Jurusan, terdiri dari : Jurusan Tata Boga, Jurusan Perhotelan, dan Jurusan Tata Busana. Dari pihak sekolah ke tiga jurusan tersebut difasilitasi dalam hal teori maupun praktik. Pada dasarnya Sekolah Menengah Kejuruan memang lebih mengedepankan skill praktik, sehingga saat lulus siswa sudah siap untuk bekerja sesuai dengan bidangnya. Kali ini saya diberi kesempatan untuk melihat langsung praktik membuat makanan di jurusan tata boga. Dalam praktik ini memangkat tema “fushion food”.
Risnawati, guru Tata Boga SMK BOPKRI 2 Yogyakarta mengatakan bahwa sejak duduk di bangku kelas X siswa sudah diajarkan bagaimana cara membuat makanan dengan baik.

“Hari ini yang sedang melakukan praktik membuat makanan adalah kelas XII. Memang sejak kelas X, siswa sudah diajarkan praktik secara bertahap.”ucapnya.

Untuk siswa kelas XII, praktik membuat makanan seminggu 3 kali. Dengan durasi waktu 7-9 jam. Lamanya durasi praktik berkaitan dengan tingkat kerumitan menu makanan yang akan dibuat.
“Dalam setiap praktik, siswa dibentuk menjadi suatu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari dua orang, sehingga pengerjaan pembuatan makanan bisa saling membantu dan tidak memakan waktu yang cukup lama.”terangnya. 


Siswa diajarkan mulai dari tahap pertama yaitu membuat daftar rencana belanja hingga tahap akhir yaitu pembersihan ruangan praktik, mencuci dan merapikan alat-alat praktik yang telah siswa gunakan.

“Kami mengajarkan secara detail setiap tahap-tahapnya. Dalam saat praktik pembuatan makanan guru juga siap membantu siswa yang kesulitan.”jelasnya.





Selain praktik membuat makanan, pada saat siswa duduk di bangku kelas XI, siswa juga diwajibkan mengikuti kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapangan). PKL ini berfungsi untuk melatih siswa untuk merasakan bagaimana proses bekerja secara langsung. Harapannya dari kegiatan PKL tersebut siswa mendapat pengalaman yang dapat diterapkan saat lulus nanti. Bahkan, dari kegiatan PKL tersebut bila kinerja siswa bagus dan mumpuni akan dipekerjakan di tempat siswa tersebut PKL.

"Bayu, siswa kelas XII sudah bekerja di Hotel yang ada di Yogyakarta. Walaupun sudah bekerja, Bayu tidak melupakan tugasnya untuk belajar di sekolah. Jadi, Bayu bisa bekerja setelah pelajaran usai." imbuhnya.

Berikut beberapa potret hasil praktek kelas XII membuat makanan dengan tema "fushion food"

 


Dirinya berharap, siswa-siswi jurusan Tata Boga bisa menerapkan ilmu yang sudah di berikan dari teori hingga praktik dalam dunia kerja.









Selasa, 21 Januari 2020

Review Face Wash Emina Ms. Pimple Acne Solution

Hallo Sahabat Daily Herlinda❤
Sebelumnya aku bakal cerita, aku adalah seorang acne fighter sejak duduk di bangku SMP huhu:(
Sampai sekarang aku masih mencari produk yang cocok untuk kulit wajahku. Jenis kulit wajahku berminyak dan berjerawat. Kemarin aku tertarik untuk membeli sepaket Emina ms.pimple.
Dan kali ini aku bakal review Face Wash Emina Ms. Pimple, nah face wash ini diklaim untuk wajah berjerawat. 
Langsung aja ke reviewnya yukkk...

Review : 

Pertama kali cobain emina series ms. pimple ini langsung jatuh cinta sama aromanya. Aromanya seperti aroma greent tea. Dan 50ml ini bener-bener full isinya. 
Teksturnya seperti gel, warnanya bening. Tapi sayangnya face wash ms.pimple ini tidak menghasilkan busa. Setelah cuci muka tidak membuat wajah kering&kesat. Tidak membuat wajah tertarik juga. 
Setelah 7 hari pemakaian tidak ada perubahan untuk jerawatku yang super duper membandal ini. Tapi juga tidak menambah jerawat. Tidak membuat wajah bruntusan.

Rate : 6/10

Plus : 
1. Tekstur Gel, jadi mudah mengaplikasikannya
2. Harga Terjangkau +-20ribuan
3. Aroma Tidak Menyengat 

Minus : 
1. Busa Sedikit
2. Tidak Membuat Jerawat Berkurang

Repurchase : Tidak 


Terimakasih yang sudah membaca❤